Minggu, 09 Mei 2010

Kisah Pua Manyang dan Indo Manyang di Facebook

Membaca dan menyimak status-status dan komentar-komentar di Facebook saya kemudian terispirasi menulis sebuah cerita lucu. Kalau sebelumnya saya menulis tentang Kisa Cinta Kaco Dan Cicci di Tanah Mandar Lama maka sekarang saya akan menulis sebuah kisah tentang Pua Manyang dan Indo Manyang di Facebook. Cerita ini terinspirasi dari perdebatan-perdebatan politik yang seru, lucu dan menegangkan oleh ara politisi-politisi muda Majene di Facebook. Pada saat perdebatan-perdebatan politik ini semakin seru dan panas tiba-tiba sebuah akun Facebook dengan nama Pua Manyang muncul di tengah-tengah perdebatan seru tersebut dengan status dan komentar yang lucu dan kocak.

Namun sebelum lebih jauh mengulas mengenai status-status Pua Manyang dan Indo Manyang di Facebook, saya akan mengulas sedikit mengenai Manyang dan istilah Pua dan Indo.
Manyang atau tuak adalah jenis minuman alami yang berasal dari fermentasi dari bahan minuman/buah yang mengandung gula. Bahan baku yang biasa dipakai adalah cairan yang diambil dari tanaman seperti nira kelapa atau aren, legen dari pohon siwalan atau tal, atau sumber lain. Di Mandar khususnya di Majene, manyang di buat oleh penduduk lokal terdiri dari dua jenis yaitu manyang mammis (Tuak Manis) dan Manyang Mapaiq (Tuak Pahit). Manyang Mammis adalah jenis manyang yang tidak memabukkan dan biasa di minum untuk sekedar memberikan kesegaran alami dan ketahanan pada tubuh untuk beraktivitas lama. Biasanya di Majene, manyang mammis lebih banyak diproduksi pada bulan Ramadhan karena masyarakat lokal Majene menjadikan manyang mammis sebagai minuman suplemen alami. Berbeda dengan manyang mapaiq yang jika dikonsumsi maka akan memabukkan. Biasanya manyang mapaiq diproduksi secara tersembunyi karena jenis minuman ini dilarang beredar secara terbuka.

Nah sobat blogger itu sedikit ulasan mengenai manyang. Sekarang saya mencoba untuk mengulas sedikit mengenai istilah Pua dan Indo. Pastinya sobat blogger penasaran kan ? hehehe.... Pua adalah sebutan atau sapaan lokal bahasa Mandar terhadap seorang ayah/bapak. Beberapa orang tua menyatakan bahwa sebutan Pua adalah sebutan yang sudah sangat tua/purba. Sedangkan Indo adalah sebutan atau sapaan kepada seorang Ibu atau orang tua perempuan.

Sobat blogger sudah mengerti sedikit kan dengan istilah manyang, Pua dan Indo ? So pasti lah heheh. Nah sobat blogger, seperti yang saya ceritakan sebelumnya bahwa kisah ini saya tulis karena terinspirasi dari status dan komentar Pua Manyang dan Indo Manyang yang selalu saja memainkan ritme politik lokal Majene di Facebook.

Berikut ini saya tampilkan gambar yang diambil dari status Pua Manyang di Facebook.

Status Pua Manyang di atas saya tampilkan di bawah.

Pua' Manyang : patindo'o naung siga na'u .... andang sanna' mupendalingai ree ?? ma'uanga digena' daa lao muola-olangani pappolitik apaq andani namusuatang. nau rembassio kambe' .. Pitao lao tauo sapau-paunna assal diang nanna tama di statusna andattoi mala nabuktikan tongang pau-paunna.. marodong duam bongi daa lao bandamo siola-ola... illao tauo.. muirranni ??

Hasil Translate ke Bahasa Indonesia, kurang lebih seperti ini :

Pua' Manyang : Tidurlah cepat anakku .... Kamu sudah tidak pernah lagi mendengar kata-kata ayah. Ayah tadi barusan mel
arang jangan pernah bergaul dengan para politisi. Kamu lihat saja sendiri para politisi itu sering bicara yang tidak betul dan mereka juga tidak bisa membuktikan apa yang mereka katakan. Besok dan seterusnya jangan pernah lagi bergaul lagi dengan mereka.

Dari status Pua Manyang sudah bisa diterjemahkan bahwa Pua Manyang sudah tidak memiliki kepercayaan terhadap politisi-politisi di Majene. Ketidakpercayaan terhadap politisi-politisi lokal digambarkan dengan kesan lucu namun serius melalui pesan morilnya di Status Facebooknya bahwa Pua Manyang melarang anaknya untuk bergaul dengan para
politis.

Nah sobat blogger, berikut ini saya juga menampilkan status Indo Manyang, Istri dari Pua Manyang di Facebook.

Berikut ini saya juga menampilkan status Indo Manyang yang ada di gambar supaya sobat blogger lebih jelas membaca statusnya.

Indo' Manyang : O..todzi na'ue ianasanna, inna'amo lao naola i pua' manyang, cappui bakallu, sita lambami tozdi' tia ma'urussi ppappoliti', anna' sita meke mi mua bongi, sioanga' mai.

Hasil Translate ke Bahasa Indonesia, kurang lebih seperti ini :

Indo' Manyang : Oo Anakku, kemana gerangan Ayahmu ? Ayahmu selalu saja sibuk mengurusi politik sementara sakit batuknya sering kambuh kalau tengah malam. Suruh ayahmu pulang cepat ke rumah.

Nah sobat blogger seperti itulah status Pua Manyang dan Kindo Manyang yang ikut meramaikan diskusi politik dengan sajian yang lucu namun penuh dengan pesan-pesan moril.

Seandainya saja sobat blogger tahu sedikit saja bahasa Mandar pasti sobat blogger sudah tertawa terbahak-bahak. Heheheh

***

COMMENTS :

Don't Spam Here

0 komentar to “Kisah Pua Manyang dan Indo Manyang di Facebook”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 Fresh Themes Gallery | NdyTeeN. All Rights Reserved. Powered by Blogger and Distributed by Blogtemplate4u .