Hi sobat blogger ... ketemu lagi.
Kali ini saya mau bercerita sidikit tentang kebaikan dan cinta sang pemimpin kepada rakyatnya.
Begini ceritanya.. simak baik-baik yach.
Pada suatu hari ada seorang calon pemimpin bernama Aku Anak Saleh yang sedang gencar-gencarnya mengeluarkan jurus mabuknya untuk memenangkan pesta politik lokal Kadipaten Majenang di sebuah negeri 'Anta Berantakan'. Aku Anak Saleh yang biasa akrab dipanggil Saleh oleh para konstituennya pada saat kampanye menyatakan janji politiknya untuk membebaskan rakyatnya dari belenggu kemiskinan dan kemelaratan dan dia juga berjanji akan membuka lapangan kerja seluas-luasnya kepada rakyatnya. Begitulah janji politiknya.
Walhasil, pada saat pengumuman KPU tentang pemenang suara terbanyak Pilkada, Saleh berhasil memenangkan Pesta Politik. Satu tahun berjalan Pemerintahan Saleh, belum ada perubahan yang signifikan tentang kesejahteraan rakyatnya. Lambat laun terdengar santer kabar bahwa 7 Perusahaan Kecil Menengah (PKM) akan menanamkan modalnya di Majenang untuk mengeksploitasi Sumber Daya Alamnya, lebih jelasnya mengeksploitasi migasnya. 7 PKM itu menurut kabar burung yang beredar adalah PT Exxon Mobile, Pearl Oil, Marathon International, Conoco Phlips, Statoil Hydro, Tatelly dan PTT Ep Thailand.
Wah... Betapa girang rakyatnya pada saat mendengar kabar itu. Beberapa pendukung politiknya pada saat pilkada turut memberikan apresiasi atas keberhasilannya. Ada yang mengatakan bahwa Saleh adalah calon pemimpin yang baik karena telah berhasil memanggil investor PKM ke daerahnya dan ada juga yang mengatakan bahwa Saleh adalah pemimpin yang hebat karena tidak dia telah memenuhi janjinya yaitu setelah pabrik-pabrik eksploitasi migas berdiri daerahnya maka lapangan kerja yang luas akan terbuka lebar. Seperti itulah umumnya pemikiran rakyat Saleh pada saat kepemimpinannya.
Tapi, beberapa aktivis muda dari Jaringan Muda sedang berwacana lain. Mereka menolak gagasan Saleh karena menganggap bahwa PKM yang notabenenya berasal dari negeri Sammiri, negeri para kulit putih hanya akan memberikan kemudaratan dan penderitaan bagi rakyatnya. Jaringan muda kemudian dengan gencarnya menolak eksploitasi Migas PKM di daerahnya dengan cara melakukan aksi demonstrasi mengajak segenap rakyat Majenang untuk bersama-sama menolak eksploitasi PKM. Jaringan Muda bahkan memberikan bukti-bukti empirik negara-negara yang rakyatnya dimiskinkan karena hasrat eksploitasi PKM seperti Indonesia. Mereka juga memberikan bukti empirik bahwa negara-negara anti Sammiri seperti Mercorsur, Iran Dan Cina berani menolak mentah-mentah tawaran investasi PKM di negaranya.
Tapi …. Walhasil … teriakan Jaringan Muda hanya dianggap miring oleh sebagian besar rakyat Majenang bahwa Jaringan Muda hanya tahu memprofokasi rakyat. Beberapa aktivis dari jaringan Muda satu persatu saling meninggalkan dan diam-diam keluar dari Jaringan Muda. Alasannya sederhana, yaitu mereka tidak ingin dicap sebagai profokator... End Story..
Yach sobat blogger Seperti itulah ceritanya sobat dan seperti itulah cinta seorang Saleh kepada rakyatnya, bukan cinta biasa. hehehe... Nah sekarang saya mau bertanya, kira-kira makna apa yang bisa diambil dari cerita di atas ?? Tentunya sobat blogger ada yang berpendapat bahwa Saleh Sudah memenuhi janji politiknya dengan mengajak PKM untuk berinvestasi di daerahnya, Majenang. Dan tentunya juga sobat blogger pasti ada yang berpendapat bahwa Jaringan Muda adalah kelompok pemuda yang tidak bisa mempertahankan idealismenya, dll, dll.
Nah setelah membaca cerita di atas silahkan beri komentar yach :).. heheh saya pamit dulu sobat, lapar.. mau makan malam duluuuuuuuu... Bye...
COMMENTS :
0 komentar to “Cinta sang Pemimpin. ; Bukan Cinta Biasa”
Posting Komentar