MAJENE - Seusai pelaksanaan Weekend Dialogue yang diprakarsai Komunitas Kampung Kita (K3) Majene Sulawesi Barat Sabtu, 10 April pekan kemarin, Direktur K3 Muhammmad Awaluddin menilai bahwa sudah saatnya Majene kedepan dipimpin oleh orang yang memiliki kemampuan membaca peluang khususnya memiliki kemampuan untuk membuat program yang dapat mengakselerasi pembangunan dengan modal SDA dan PAD yang minim.
"Majene membutuhkan seorang pemimpin yang mampu membuat terobosan-terobosan dalam pembangunan sehingga memikat para pelaku usaha untuk menanamkan modalnya di Majene" ungkap Awaluddin. "Tengoklah pemerintah propinsi Sulawesi Barat secara umum, pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah propinsi sedikit banyak telah menunjukkan dampak yang cukup baik sehingga mampu mendatangkan investor dari manca negara untuk berinvestasi di sulbar" tambahnya.
Namun, yang lebih penting dari itu, disamping memberikan kemudahan berinvestasi di Majene, pemerintah juga harus tetap menjaga iklim pertumbuhan usaha mikro kecil yang sudah lama berkembang di Majene. "Jangan sampai usaha-usaha produktif masyarakat diabaikan sehingga justru mematikan peluang masyarakat untuk meningkatkan taraf ekonominya" tambah Awaluddin.
Senada dengan itu, Direktur Margin Society Institute (MSI) Ahdiat Dj menilai bahwa saat ini pemerintah sebaiknya lebih fokus menelorkan program-program yang dapat meningkatkan sumber PAD Majene. "Seperti peningkatan sumber pendapatan di bidang pariwisata, pemerintah dapat mengembangkan beberapa obyek pariwisata yang sudah ada" beber Ahdiat. Pemerintah juga dapat meningkatkan penghasilan daerah dengan memaksimalkan obyek-obyek pajak yang ada terutama dari perusahaan-perusahaan skala menengah yang ada di Majene. "Tentunya juga harus disertai dengan penyadaran terhadap masyarakat tentang pentingnya pajak dengan memulai gerakan membayar pajak penghasilan pribadi dari kalangan birokrasi pemerintahan" tambahnya.
Diakhir wawancara Muhammad Awaluddin menegaskan bahwa pada prinsipnya dengan berbagai pencanangan program yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berjalan dengan baik jika tidak dibarengi dengan keikhlasan bekerja untuk membangun daerah.Jika pemimpin tidak ikhlas bekerja untuk rakyat, semua jargon-jargon dalam visi dan misi hanya akan jadi pemanis tampilan poster dan baliho, "Hal ini akan membuat rakyat semakin kehilangan kepercayaan kepada pemerintah" pungkas Awaluddin.
NO COMMENT hhehehe ...