Majene adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Barat dimana seluruh wulayahnya bersentuhan dengan laut sehingga sebagain besar pendudukanya bermata penaharian sebagai nelayan. Potensi ini menurut Kepala Seksi Produksi Penangkapan Ikan dan Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar, Akhyar bahwa berdasarkan data validasi nasional 2008 tercatat total RTP (Rumah Tangga Perikanan) di Sulbar pada kisaran 15.772 RTP, dan kabupaten Majene menempati terbanyak RTP nya, kemudian disusul Kabupaten Mamuju dengan kisran 3.168 RTP. Sementara kata dia, urutan ketiga adalah Kabupaten Mamuju Utara dengan capaian sebesar 2.897 RTP dan keempat terdapat di Kabupaten Polewali Mandar sebanyak 2.106 RTP.
Senada dengan Akhyar, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Majene Fadli mengatakan bahwa Potensi perikanan di Majene bisa dikembangkan menjadi perikanan yang berorientasi ekspor apabila ditunjang fasilitas berupa peralatan yang memadai serta sumber daya nelayan yang berkualitas. Indikatornya adalah di Majene terdapat komoditas perikanan laut yang beraneka ragam di antaranya ikan tuna dengan produksi rata-rata 782 ton per tahun, ikan cakalang 694 ton, tongkol 1.025 ton, ikan layang 621 ton, dan ikan terbang 730 ton dengan didukung fasilitas kapal penangkap ikan sebanyak 461 unit dengan alat tangkap sebanyak 10.447 unit. Selain potensi perikanan laut, Majene juga memiliki potensi perikanan tambak pada areal seluas 450 hektare dengan produksi rata-rata 178,9 ton per tahun.
Nah sobat blogger sepertinya tidak ada alasan lagi bagi Pemerintah Propinsi Sulawesi Barat dan Pemkab Majene untuk tidak mewujudkan Majene sebagai pusat industri Perikanan di Sulawesi Barat.
Namun selain potensi-potensi diatas Seperti yang diakui oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Haruna Hamal bahwa di Sulawesi Barat mengalami krisis tenaga penyuluh di bidang perikanan akibat minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli di bidangnya. Tentunya Pemerintah Propinsi Sulbar dan Kabupaten Majene harus segera menyelesaikan masalah krisis Penyuluh Perikanan sebelum menfokuskan kebijakan pada progam pengembangan sektor perikanan.
***
Senada dengan Akhyar, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Majene Fadli mengatakan bahwa Potensi perikanan di Majene bisa dikembangkan menjadi perikanan yang berorientasi ekspor apabila ditunjang fasilitas berupa peralatan yang memadai serta sumber daya nelayan yang berkualitas. Indikatornya adalah di Majene terdapat komoditas perikanan laut yang beraneka ragam di antaranya ikan tuna dengan produksi rata-rata 782 ton per tahun, ikan cakalang 694 ton, tongkol 1.025 ton, ikan layang 621 ton, dan ikan terbang 730 ton dengan didukung fasilitas kapal penangkap ikan sebanyak 461 unit dengan alat tangkap sebanyak 10.447 unit. Selain potensi perikanan laut, Majene juga memiliki potensi perikanan tambak pada areal seluas 450 hektare dengan produksi rata-rata 178,9 ton per tahun.
Nah sobat blogger sepertinya tidak ada alasan lagi bagi Pemerintah Propinsi Sulawesi Barat dan Pemkab Majene untuk tidak mewujudkan Majene sebagai pusat industri Perikanan di Sulawesi Barat.
Namun selain potensi-potensi diatas Seperti yang diakui oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Haruna Hamal bahwa di Sulawesi Barat mengalami krisis tenaga penyuluh di bidang perikanan akibat minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli di bidangnya. Tentunya Pemerintah Propinsi Sulbar dan Kabupaten Majene harus segera menyelesaikan masalah krisis Penyuluh Perikanan sebelum menfokuskan kebijakan pada progam pengembangan sektor perikanan.
***
COMMENTS :
0 komentar to “Majene Potensial Sebagai Pusat Industri Perikanan Di Sulawesi Barat”
Posting Komentar