MAJENE - Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke III Tingkat Propinsi Sulawesi Barat akan dilaksanakan pada tanggal 24 April 2010 pekan depan. Event akbar ini akan dilaksanakan di Kabupaten Majene sebagai tuan rumah sekaligus juara bertahan pada MTQ sebelumnya di Kabupaten Polman.
Sebagai tuan rumah, berbagai persiapan telah dilakukan oleh panitia pelaksana tingkat lokal. Mulai dari pembenahan areal pembangunan Mesjid Raya Majene yang akan ditempati sebagai pusat arena MTQ, maupun pada persiapan teknis peserta yang akan berlaga pada perhelatan tersebut.
Namun, ditengah persiapan yang dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kabupaten Majene, beberapa kalangan merasakan keprihatinan atas kebijakan LPTQ Majene yang kembali akan mendatangkan peserta dari luar kabupaten Majene.
Direktur Komunitas Kampung Kita (K3) Majene Sulbar, Muhammad Awaluddin yang ditemui Kamis,15 April, menilai bahwa sikap yang ditempuh LPTQ Majene merupakan sebuah langkah mundur. "Sebagai daerah yang diproyeksikan sebagai pusat pendidikan di Sulawesi Barat, langkah yang ditempuh dengan mendatangkan peserta luar dan mengabaikan potensi lokal adalah sebuah blunder besar" ungkap pria yang akrab disapa Awal ini. "Kejuaraan yang didapatkan hanya akan menjadi predikat semu, sementara pembinaan yang seharusnya dilakukan justru terabaikan." tambahnya. Sebagai pusat pendidikan di Sulawesi Barat, Majene seharusnya berbangga dengan potensi lokal yang ada dan terus intens melakukan pembinaan diberbagai aspek termasuk pembinaan terhadap pemahaman Al-Qur'an bagi generasi muda. "Ini adalah sebuah langkah yang turut menodai kesucian Al-Qur'an, menghilangkan nilai syiar Islam dan tujuan awal MTQ, dan sayangnya ini diamini oleh orang yang seharusnya berdiri terdepan membelanya " pungkas Awal.
Sementara itu, pernyataan senada dilontarkan oleh salah seorang pemerhati pendidikan agama di Majene yang enggan namanya dipublikasikan. "Bagaimana Majene bisa melahirkan kader-kader yang mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi jika semangat mereka dipatahkan?, mereka-mereka yang seharusnya bertanggung jawab penuh terhadap pembinaan keagamaan di Majene justru memperlihatkan prilaku tak mengundang simpati". "Jika suatu waktu pemerintah mengeluarkan kebijakan memotong gaji pegawai untuk sumbangan pembinaan LPTQ ataupun semacamnya, tapi cara-cara seperti ini tetap dipertahankan. maka saya tidak ikhlaskan gaji saya dipotong, biar gaji saya dipotong tapi saya tidak akan ikhlaskan!" tegasnya.
COMMENTS :
0 komentar to “MAJENE BERTEKAD JUARA UMUM MTQ III SULBAR”
Posting Komentar